Apel Haram: 100 Kisah Populer Agama Islam

Kisah Apel Haram merupakan kisah yang mengandung kebijaksanaan dan manfaat yang tinggi apabila kita menjujung tinggi sikap jujur.

Apel Haram: Kisah Teladan

Pada suatu hari, di tengah terik matahari, seorang pemuda berjalan di sepanjang sungai. Tak ada makanan yang disentuhnya hari itu. la sangat lapar, badannya lemas, jalannya terseok-seok. Saking laparnya, matanya berkunang-kunang. Segera ia minum air di sungai. Sedikit kesegaran terasa.

Tiba-tiba, beersama aliran air, muncul buah apel merah mengambang. Buah itu terlihat nikmat. Tanpa sadar segera diambilnya dan dibersihkannya, lalu dimakannya dengan cepat. Benar-benar manis. “Apel yang nikmat”, katanya dalam hati.

Ketika rasa laparnya hilang, sang pemuda baru sadar dengan apa yang dimakannya. “Apel ini bukan milikku. Kenapa aku emakannya? Padahal, aku tidak tau siapa pemiliknya,” hatinya membatin. Semakin direnungi, semakin ia bersalah. Hatinya gundah dan tidak tenang. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari si pemilik apel itu dan akan memohon keikhlasannya atas apel yang dimakannya.

Sang pemuda pun berjalan menyusuri sungai ke arah hulu, asal buah apel mengalir. Akhirnya, ia menemui pohon apel berbuah lebat yang menjulur ke sungai. “Pasti dari pohon inilah apel yang kumakan tadi,”‘ katanya dalam hati. la mencari pemilik pohon apel itu. Ketika bertemu, sang pemuda menceritakan apa
yang dialaminya. la bersedia melakukan apapun, agar si pemilk apel meridhai dan mengikhlaskan apel yang telah dimakannya.

Mendengar cerita și pemuda tadi, si pemilik pohon apel sangat kagum. Jarang ia temui pemuda seperti ini. Gagah, sopan, jujur dan sangat shaleh. Alangkah berbahagianya jika la dapat menjodohkan sang pemuda dengan anaknya yang sudah menginjak dewasa. Maka sang bapak pemilik pohon apel pun mengatur siasat.

“Wahai anak muda,” kata sang Bapak. “Niatmu sunggu baik. Namun, aku sudah bersusah payah merawat pohon apel itu, Tak bisa aku memaafkanmu begitu saja, kecualikalau engkau bersedia menikahi putriku” lanjut bapak tadi. Sang pemuda tak berubah raut wajahnya dan dia menyatakan kesediaannya.

“Apakah benar engkau bersedia anak muda?” kata Bapak itu meragukan. “Engkau tahu wahai anak muda. Anakku itu bisu, tuli, buta, dan kakinya lumpuh. Wajahnya pun biasa-biasa saja, tidak cantik. Bagaimana?” lanjutnya.

Si pemuda itu tetap pada kesediaannya. Tidak berubah. la siap melakukan apapun untuk menebus kesalahannya. Sang Bapak pun semakiìn kagum. Akhirnya, mereka sepakat untuk melangsungkan pernikahan itu dan Bapak itupun memanggil anak gadisnya.

Di luar dugaan si pemuda, anak gadis itu setelah dilihat sehat-sehat saja. Tidak buta, tuli, bisu, apalagi lumpuh. Bahkan matanya sangat indah, putih, dan wajahnya sangat cantik. Tak tahan dengan keanehan ini, maka si pemuda pun berkata, Wahai Bapak, anda bilang bahwa putri bapak bisu, tuli, buta, dan kakinya lumpuh. Tapi, putri anda sehat-sehat saja. Bahkan menurutku putri anda sangat cantik rupawan.”

Sang Bapak pun tersenyum. “Anak muda, ketahuilah, kata bapak itu pelan. “Anakku kukatakan bisu dan tuli karena ia tidak pernah mengatakan dan mendengar hal-hal yang dilarang agama. Kukatakan ia buta dan lumpuh karena ia tidak pernah melihat sesuatu dan pergi ke tempat yang dilarang agama. Itu maksudku,” kata bapak sambil tersenyum.

Dengan gembira pemuda itu menikahi putri si Bapak sang pemilik pohon apel itu. la tidak hanya lepas dari dosa memakan apel haram, tetapi juga mendapatkan jodoh seorang gadis shalehah yang cantik rupawan. Ternyata kebaikan, yaitu sifat kejujurarn yang ditanamkan anak muda untuk berbuat jujur karena telah memakan apel itu sampai mencari siapa pemilik buah apel itu, berbuah kebaikan dan keberkahan dengan mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

Dari cerita diatas bisa kita ambil pelajaran, hendaknya kita senantiasa berbuat baik dan memiliki kejujuran. Sering kita mendapatkan sesuatu yang begitu banyak didunia ini, termasuk juga makanan didalamnya, maka senantiasa berfikirlah jujur. Jujur didalam perbuatan/tindakan dalam memperoleh makanan itu atau yang lain. Dengan demikian Allah SWT akan membalas kebaikan dan kejujuran itu dengan kebaikan yang berlipat. Amin.

Daftar pustaka: Kisah Apel Haram – Pendidkan Al-‘Quran/Al-Hadits, SMP/MTs Muhammadiyah

Lihat kategori Islam lainnya

Baca: Mengapa belajar Agama Islam Penting

Tinggalkan komentar